Garis Waktu Sejarah Gedung


Bangunan yang digunakan sebagai Museum Tekstil merupakan bangunan cagar budaya seluas 16.410 meter persegi.

Abad ke-19

Rumah Pribadi

Dalam sejarahnya, gedung yang digunakan sebagai museum ini dahulu merupakan rumah pribadi seorang warga keturunan Perancis yang hidup di abad ke-19. Namun gedung ini kemudian dijual pada seorang anggota konsulat Turki bernama Abdul Aziz Al Musawi Al Katiri.

1942

Karel Cristian Cruq

Pada tahun 1942, gedung ini dijual lagi kepada orang yang bernama Karel Cristian Cruq.

1945

Markas Besar BKR

Tidak begitu lama, gedung ini pun beralih tangan lagi dan dijadikan Markas Besar Barisan Keamanan Rakyat (BKR) pada saat menjelang kemerdekaan Indonesia tahun 1945.

1947

Lie Sion Phin

Setelah Indonesia merdeka, tepatnya pada tahun 1947, kepemilikan gedung ini dipegang oleh seseorang yang bernama Lie Sion Phin.

1962

Kantor Departemen Sosial

Pada tahun 1962 properti diakuisisi oleh Departemen Sosial dan digunakan sebagai kantor.

1966

Asrama Karyawan

Kemudian berubah menjadi sebuah asrama karyawan pada tahun 1966.

Akhir 1975

Museum Tekstil

Setelah beberapa kali beralih kepemilikan dan beralih fungsi, akhirnya pada tahun 1975, gedung ini diserahkan kepada Pemerintah DKI Jakarta dan dijadikan sebagai Museum Tekstil.

28 Juni 1976

Peresmian Museum

Peresmian Museum Tekstil dilakukan oleh Ibu Tien Soeharto pada tanggal 28 Juni 1976.

Sejarah Museum


1970

Penurunan Pemakaian Wastra

Pada pertengahan tahun 1970, terlihat jelas penurunan dari pemakaian wastra atau kain tradisional Indonesia oleh masyarakat. Tidak hanya itu, pemahaman mengenai penggunaannya serta kuantitas dan kualitas wastra pun menjadi berkurang. Hal ini mendorong sekelompok warga pecinta kain tradisional Indonesia untuk membuat sebuah organisasi yang ditujukan bagi pelestarian dan penelitian wastra Indonesia yang diberi nama Himpunan Wastraprema. Himpunan Wastraprema menyumbangkan 500 lembar wastra bermutu tinggi yang diakomodir oleh Pemerintah DKI Jakarta dengan menyediakan tempat bagi koleksi tersebut.

28 Juni 1976

Museum Tekstil

Peresmian Museum Tekstil dilakukan oleh Ibu Tien Soeharto pada tanggal 28 Juni 1976.

1985

Gedung Tambahan

Seiring bertambahnya koleksi museum, pada tahun 1985 dua gedung tambahan dibangun. Gedung-gedung yang dibangun digunakan sebagai ruang perawatan, ruang penyimpanan koleksi, ruang pengenalan wastra, auditorium, perpustakaan dan kantor.

2 Oktober 2010

Galeri Batik Indonesia

Berawal dari piagam Warisan Budaya Tak Benda oleh UNESCO yang mengakui Batik sebagai warisan budaya dunia asal Indonesia, maka diresmikanlah Galeri Batik Indonesia pada tanggal 2 Oktober 2010 Museum Tekstil bekerja sama dengan Yayasan Batik Indonesia meresmikan Galeri Batik yang menyajikan koleksi Batik dari seluruh Indonesia.